Kriteria presiden Indonesia yang ideal
Pemilu presiden baru saja lewat, dan wah...Indonesia memilih....treng trerenteng teng....Susilo Bambang Yudhoyono adalah "Indonesian Idol 2009-2014", tapi anehnya bukan Ani Yudhoyono yang jadi pendampingnya, apakah pak SBY poligami? Ssttt...poligami itu kan beristri lebih dari 1, nah ini? Sepertinya laki-laki pendampingya, apakah pak SBY Poliandri? Ternyata saya tidak ingin membicarakan itu, karena saya cm intermezo saja, mksdku itu WAPRES, bukan istri. KENAPA SAYA MENYEBUT SBY INDONESIAN IDOL 2009-2014?
Ceritanya begini, Ada hal yang menarik dan ternyata mempunyai kesamaan pikiran diantara saya dan teman-teman saya, jawaban yang seharusnya tidak mengejutkan tapi cukup mengejutkan, adalah mereka pilih SBY karena tidak malu-maluin di luar negeri dalam hal tampang, kalau pas kumpul dengan presiden lain gak kalah penampilannya, intinya gak malu-maluin Indonesia lah... wkwkwkwkkw...lucu jg ya. Walaupun..mereka juga menambahkan SBY itu pintar, bijak, gak banyak jelek-jelekin orang dan sudah menjabat 5 tahun sebelumnya, nti kalau diganti lagi ya dari NOL lagi katanya. Yes..alasan itu aku juga setuju.LANJUTKAN.
SBY memang ideal saat ini sebagai idola, ya karena kelebihan-kelebihan diatas dibanding capres lain. SBY tidak kemlinthi (pecicilan cenderung belagu), tidak juga jutek tampangnya dan pasang raut muka "Awas Loe", hehehhe..eh eh sapa dia? Tau deh, SBY kombinasi sifat positive-nya Soekarno, Pak Harto dan saya tidak mau bilang Habibie banget, karena habibie itu pintar di tekhnolojie (bicara gaya habibie), tapi SBY pintar dalam hal kenegaraan/keamanan dan ekonomi (tentu saya bilang porsi soekarno, suharto dan habibi hanya sekitar 30-50% lah ada pada diri SBY)bukan 100%.
Pertanyaannya...seberapa pentingkah tampang seorang capres mempengaruhi pemilih? Sepertinya penting banget, makanya yang merasa tampang ok, dan punya kemampuan, bersiap-siaplah bersaing di 2014. Yang tidak? Ya kalau gak punya prestasi sehebat Michael Jakson atau se kharisma Ayatulloh Khomeini(ibaratnya lho ya.
Untuk jadi presiden, pintar saja tidak cukup,karena ada pendukung calon presiden yang mangatakan si capres "anu" lebih pintar", ah menurut saya pintar saja tidak cukup,kenapa tidak ambil juara olimpiade matematika dari Indonesia saja, atau syarat minimal IPK harus 4.00 skala 4, tetapi juga harus ada kriterianya :
Kharisma (kharisma penting, kharisma bisa menundukan orang lho, alhasil tidak banyak gangguan saat membangun negara)
Jujur
Tidak banyak musuh (banyak musuhnya gak sempat atur negara nanti, digoyang sana-sini)
Low Profile (orang pasti simpati kan?)
Diakui negara lain (ya pasti kerjasama dibidang apa saja dan bantuan luar negeri pasti ada)
Adil dan bijaksana
Bersih KKN
Pengalaman organisasi dan langsung ke terakhir ya...
Fisik/Performance (ya tentulah, gak jauh-jauh juga dengan marketing kok, rekrut orang juga yang penampilan fisik ok, biar pas pertemuan tingkat dunia juga disenangi dan di goalkan proposalnya.
Walhasil keluguan masyarakat tentang fisik seorang presiden ada benarnya juga, fisik akan memancarkan aura, sehingga orang respect, suka, hormat, sayang dll.Akhirnya untuk sementara Indonesia masih mementingkan tampang sekitar 30% dari bobot seorang capres. Sisanya dipengaruhi 70% adalah skill, kharisma(inner beauty), attitude.Anehnya..sepertinya biar tampang memegang 30% dari bobot seorang capres, kok bisa dipastikan kalau tampangnya "gak ok" kok pasti kalah ya? Entahlah..Indonesia memang masih menjadi misteri.
Ceritanya begini, Ada hal yang menarik dan ternyata mempunyai kesamaan pikiran diantara saya dan teman-teman saya, jawaban yang seharusnya tidak mengejutkan tapi cukup mengejutkan, adalah mereka pilih SBY karena tidak malu-maluin di luar negeri dalam hal tampang, kalau pas kumpul dengan presiden lain gak kalah penampilannya, intinya gak malu-maluin Indonesia lah... wkwkwkwkkw...lucu jg ya. Walaupun..mereka juga menambahkan SBY itu pintar, bijak, gak banyak jelek-jelekin orang dan sudah menjabat 5 tahun sebelumnya, nti kalau diganti lagi ya dari NOL lagi katanya. Yes..alasan itu aku juga setuju.LANJUTKAN.
SBY memang ideal saat ini sebagai idola, ya karena kelebihan-kelebihan diatas dibanding capres lain. SBY tidak kemlinthi (pecicilan cenderung belagu), tidak juga jutek tampangnya dan pasang raut muka "Awas Loe", hehehhe..eh eh sapa dia? Tau deh, SBY kombinasi sifat positive-nya Soekarno, Pak Harto dan saya tidak mau bilang Habibie banget, karena habibie itu pintar di tekhnolojie (bicara gaya habibie), tapi SBY pintar dalam hal kenegaraan/keamanan dan ekonomi (tentu saya bilang porsi soekarno, suharto dan habibi hanya sekitar 30-50% lah ada pada diri SBY)bukan 100%.
Pertanyaannya...seberapa pentingkah tampang seorang capres mempengaruhi pemilih? Sepertinya penting banget, makanya yang merasa tampang ok, dan punya kemampuan, bersiap-siaplah bersaing di 2014. Yang tidak? Ya kalau gak punya prestasi sehebat Michael Jakson atau se kharisma Ayatulloh Khomeini(ibaratnya lho ya.
Untuk jadi presiden, pintar saja tidak cukup,karena ada pendukung calon presiden yang mangatakan si capres "anu" lebih pintar", ah menurut saya pintar saja tidak cukup,kenapa tidak ambil juara olimpiade matematika dari Indonesia saja, atau syarat minimal IPK harus 4.00 skala 4, tetapi juga harus ada kriterianya :
Kharisma (kharisma penting, kharisma bisa menundukan orang lho, alhasil tidak banyak gangguan saat membangun negara)
Jujur
Tidak banyak musuh (banyak musuhnya gak sempat atur negara nanti, digoyang sana-sini)
Low Profile (orang pasti simpati kan?)
Diakui negara lain (ya pasti kerjasama dibidang apa saja dan bantuan luar negeri pasti ada)
Adil dan bijaksana
Bersih KKN
Pengalaman organisasi dan langsung ke terakhir ya...
Fisik/Performance (ya tentulah, gak jauh-jauh juga dengan marketing kok, rekrut orang juga yang penampilan fisik ok, biar pas pertemuan tingkat dunia juga disenangi dan di goalkan proposalnya.
Walhasil keluguan masyarakat tentang fisik seorang presiden ada benarnya juga, fisik akan memancarkan aura, sehingga orang respect, suka, hormat, sayang dll.Akhirnya untuk sementara Indonesia masih mementingkan tampang sekitar 30% dari bobot seorang capres. Sisanya dipengaruhi 70% adalah skill, kharisma(inner beauty), attitude.Anehnya..sepertinya biar tampang memegang 30% dari bobot seorang capres, kok bisa dipastikan kalau tampangnya "gak ok" kok pasti kalah ya? Entahlah..Indonesia memang masih menjadi misteri.
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar