HOME Indonesian Tourisme About Me

Selasa, 07 Juli 2009

Etiskah kita menegur kekurangan orang?

Suatu hari saya pergi makan dengan teman, selama perjalanan banyak hal yang saya lihat dari dia , satu hal yang saya perhatikan adalah cara dia makan, itu lho seperti bunyi pertengkaran dalam rumah tangga, alias KDRT, plang..ting...tong..trang...! alah......kok yo kuping ini brebeg jadinya, lagipula ini Jakarta bung, dan makan juga bukan di rumah sendiri, etika mesti ada kan? Aku bingung, di satu sisi saya gak enak negur, sisi lain ya aku terganggu dengan suara-suara sendok bersentuhan dengan piring.
Nah..akhirnya demi kebaikan dia dan aku (weleh puitis amat), aku akhirnya beranikan diri berkata
Permisi mas..!" kataku
Ya ada apa" Jawab temanku
Anu mas..!"Aku bingung
Anu nya siapa?" kata dia meledek
Anumu mas!" Kataku canda
"Weleh..anuku kenapa to!"Dia bingung
"Itu lho mas, anu mu itu kok bunyi"!kataku ledek lagi
"Lho moso sih, anuku kan lg tidur, moso bunyi, opo ngorok yo"kata temanku tambah becanda sambil melongok ke bawah.
Maksudku "Anu" itu "cara makan", hehehe..aku sering banget pakai kata anu.
Singkat kata singkat cerita (aku gak mau bohong lebih lama, karena dialog diatas itu gak ada kok, singkatnya aku tegur dia dengan sebelumnya minta maaf kalau dia tersinggung.Sebut saja namanya Tarjo
"Jo..nyuwun sewu (maaf ya), boleh gak aku kasih saran?tp jgn marah ya?"Kataku
"Ya gpp kok, saran apa sih?Katanya
"Itu lho, kalo makan mbok ya jangan kayak orang perang, tang teng tang..."kataku tersenyum
"AH..iyo mas...aku jadi malu..."Katanya
Akhirnya dia mau kok saya tegur, demi kebaikan dia, orangnya cakep tp pas makan kok tang teng tang dorr...kebetulan dia baru saja datang dari Jogja, jadi aku ga tau kebiasaan dan komunitas disana. Aku hanya berpikir, dia sekarang di Jakarta, nah suatu saat bukan hal yang tidak mungkin dia diajak makan di restoran dll, kan malu kalo "tang ting tong derr" saat di meja makan.
nti dari semua ini sebenarnya kita bisa tegur kekurangan orang kok dengan permisi dulu dan senyum. Serta dijelasin kenapa harus kita kritik, itu semata-mata buat kebaikan dia. Image (imej) kita runtuh lho setelah kita ketahuan punya bad habit, cewek gak jadi naksir nanti.
Coba perhatikan apakah kita punya kebiasan buruk? misal:
1. Saat makan apa kita berdecak keras? Sendok dan piring beradu keras dengan frekwensi yang kerap?, minum panas bunyi "SRuuuuTTT....AHHHHHHH" dengan kerasnya, pake tusuk gigi dengan gigi meringis tidak tertutup?Sendawa keras dll
2. Ngupil misalnya?
3. Kebiasaan mencela orang dengan alasan memberi saran? Boleh, tapi etika, misal dengan permisi lebih dulu dan nada/intonasi yang halus.
4. Memotong pembicaraan orang?, menyela pembicaraan antar 2 orang?
5. Memanggil orang jg ada etika lho...apalagi pada yg lebih tua.
Yah ..saran Aryo sih kalau mau kita menjadi orang yang baik di mata orang lain, tidak ada salahnya kita bertanya kepada teman kita apa sih kekurangan kita? Hal diatas bisa diperbaiki kok. Apalagi kalau kita bisa koreksi dengan balik posisi, artinya kita diposisikan sebagai "korban", dan jadikan kekurangan orang lain sebagai bahan intropeksi diri, mksdnya jangan-jangan kita mempunyai kebiasaan buruk seperti orang atau teman kita.

Related Posts by Categories



Seja o primeiro a comentar

FEEDJIT Live Traffic Feed

Cari Blog Ini

Link Exchange

ini link saya, tinggal copas
<a href="http://aryosp.blogspot.com//" target="_blank"><span style="font-weight:bold;"><u>Aryo Humanika</u><br/ >
Ini Banner Link
<br/><br/><a href="http://aryosp.blogspot.com/" target="_blank"><br/><img border="0" alt="Kolom blog tutorial " src="http://i736.photobucket.com/albums/xx5/aryosp/cooltext431377475.png"/></a><br/><br/>

Aryo Humanika © 2008. Template by Dicas Blogger.

TOPO