Uang Pecahan Rp. 2.000,- = Bisa Bikin Inflasi? So what?
Uang pecahan baru sudah diperkenalkan di Banjarmasin tanggal 10 Juli 2009 daerah asal dari Pangeran Antasari , pahlawan yang diabadikan dalam pecahan uang Rp. 2.000,-
Saya berpikir kenapa harus muncul Rp. 2.000,-? kenapa bukan Rp. 3.000,- atau Rp. 4.000? Ya podo wae seh..sama saja, yang menjadi pertanyaan saya adalah apa dampak pecahan uang baru terhadap kenaikan harga?GAK ADA! Hush tunggu dulu jangan bilang gak ada.
Ya pengalaman kita dengan uang Rp. 500,-, dulu uang itu masih berbentuk uang kertas sepertinya nilai uang itu masih "pengaji" alias masih bergengsi atau dihargai, sekarang ganti logam? Aduh...pada gelinding jatuh dari kantong or dompet, belum kadang bikin rusak dompet kalau kita duduk, memang sih lebih praktis untuk yang bawa mobil, buat bayar pak ogah kan tidak perlu takut kabur kena angin kalau uangnya logam, tapi yang jadi masalah ya itu tadi, nilainya(atau lebih tepatnya "harga diri") si Rp. 500,- kok jadi jatuh tuh bahkan sering jatuh/menggelinding dari saku ke bawah kolong. Nasibnya dikamar saya jadi bertumpuk disetiap tempat uang Rp. 500,- (ada untungnya juga sih jadi bisa nabung heheh). Ini hanya contoh "ngganti-ngganti" uang bisa juga berdampak pada naiknya harga lho atau meningkatnya konsumsi, soalnya kalau kita mau beli 1 Rp. 500, - biasanya ga ada kembalian, jadi suruh ambil 2 langsung, supaya gak kembali.
Nah dampak untuk kenaikan harga adalah jika, ingat ini jika lho ya.. Rp. 1.000,- ditarik/diganti dengan Rp. 2.000,- kan barang yang tadinya harga Rp. 1.000,- kasusnya akan sama dengan harga barang Rp. 500,-, bisa barang jadi naik harga karena tidak ada uang Rp. 1.000,- atau kita yang biasanya beli 1 harus beli 2 karena tidak ada kembaliannya. Mengingat uang Rp. 1.000,- secara de fakto itu adalah uang pecahan terkecil di masyarakat. Jangan sampai tergeser nilainya (uang pecahan/nilai terkecil) dengan Rp. 2.000,-
So bikin uang baru juga perlu di pikirkan dampak sosialnya terhadap kehidupan masyarakat. Juga dampak dari nilai (kualitas) uang itu sendiri. Aryo tidak tahu kalau nanti ada pecahan Rp. 1.000.000,-, gimana nasib pecahan uang Rp. 100,- 200,- dan seterusnya?Makin jauh kesenjangaanya dan makin jauh juga harga diri "nya" di masyarakat sehingga bisa jadi meningkatkan inflasi.
Originally posted by Aryo
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar